Pemprov Riau berupaya selamatkan pangan cegah terbentuk sampah makanan 

Pemborosan makanan sangat bukan etis, begitu berbagai makanan yang tersebut terbuang sementara berbagai khalayak tak mampu.

Pekanbaru – otoritas Provinsi (Pemprov) Riau berupaya menyelamatkan pangan lalu menjaga dari food waste (sampah/limbah makanan) dengan melibatkan ulama, Baznas Riau, pelaku usaha/industri makanan, tim penggerak PKK, hotel, lapangan usaha makanan, jasa boga, sentra perbelanjaan modern, kemudian sektor terkait lain.

"Upaya ini penting dikarenakan limbah makanan merupakan kontributor signifikan terhadap pembaharuan iklim juga memunculkan sekitar 10 persen emisi gas rumah kaca global, di dalam samping pencemaran lingkungan oleh sebab itu bau sampah menyengat," kata Kepala Dinas Pangan Tanaman Pangan kemudian Hortikultura Provinsi Riau Syahfalefi pada acara koordinasi juga sosialisasi aksi selamatkan pangan, disertai 50 peserta, ke Pekanbaru, Rabu.

Menurut dia, pemborosan makanan sangat tiada etis, begitu berbagai makanan yang mana terbuang sementara banyak pendatang tiada mampu, pekerja dengan menerima upah dalam bawah UMR sulit memenuhi permintaan pangan mereka, serta membuang makanan belaka membuang-buang uang.

Ia menyebutkan, timbulan sampah ke prasarana pengolahan sampah Provinsi Riau tahun 2023 tercatat 1 jt ton, dengan komposisi terbesar sampah adalah makanan sebesar 27,57 persen.

"Karena itu perlu kolaborasi yang kuat dengan akademisi, Baznas Riau, sektor bisnis, komunitas penjual serta pengusaha, hotel, pemerintah kabupaten/kota dan juga peran media untuk menghentikan boros pangan juga food waste itu," katanya pula.

Dia mengakui Riau masih menghadapi tantangan pada mengimplementasikan aksi selamatkan pangan, seperti mengedukasi komunitas agar sadar hemat pangan serta setop timbulan sampah pangan. Perubahan prilaku ini membutuhkan waktu kemudian upaya berkelanjutan.

Ketua Baznas Riau Masriadi Hasan mengemukakan konsep pelaksanaan inisiatif Bank Pangan pada Pekanbaru, membutuhkan donatur individu, sektor pembuatan makanan, petani, kurir makanan, restoran, usaha ritel, donatur menghimpun juga penyumbang makanan, selanjutnya bank pangan berperan menerima donasi, menyortir, menyimpan lalu langkah-langkah distribusi ke penerima manfaat.

Para penerima faedah makan sisa layak makan adalah komunitas miskin dan juga miskin ekstrem, anak berisiko stunting, lansia, juga lain lain. Jadi, Bank Pangan beroperasi ke Kantor Baznas Provinsi Riau, akan dikontrol oleh seseorang manajer serta dilengkapi dengan tenaga kerja dan juga peralatan lain.

"Sekarang masih dalam kompleks nanti pada luar Kantor Baznas Riau supaya umum dapat meninjau bahwa makanan merek bukan harus dibuang, tetapi harus disalurkan ke tempat kami dan juga dapat didistribusikan untuk warga yang digunakan benar membutuhkan," katanya pula.

Analis Ketahanan Pangan Madya pada Badan Pangan Nasional Febrina Cholida STP MSi mengemukakan aksi setop boros pangan dan juga food waste tambahan sebagai bentuk perhatikan Badan Pangan Nasional pada menyelamatkan pangan Indonesia.

Hirarki upaya selamatkan pangan Indonesi itu, katanya menjelaskan, adalah upaya menghindari terjadi terjadi food waste, mendonasikan pangan berlebih, pemanfaatan untuk pakan hewan, pemanfaatan untuk industri, kompos, dan juga pembuangan ke tempat pembuangan akhir (TPA).

Upaya ini penting, sebab pada Nusantara setiap tahun 23-48 jt ton makanan terbuang berubah menjadi sampah, kerugian sektor ekonomi mencapai Rp213 triliun-Rp551 triliun (4-5 persen PDB) dan juga apabila hemat pangan akan dapat memberi makan 61 juta-125 jt pemukim Indonesia.

"Daerah harus memulai dari sekarang mendirikan bank sampah dengan memanfaatkan binaan kosong terbengkalai lalu kendaraan yang mana tak terpakai sebagai angkutan untuk mendistribusikan sisa pangan layak makan itu," katanya lagi.

Artikel ini disadur dari Pemprov Riau berupaya selamatkan pangan cegah terjadi sampah makanan 

Menasional.com menyajikan berita virtual dengan gaya penulisan bebas dan millenial. Wujudkan mimpimu, Menasional bersama kami

You might also like
Follow Gnews