Pelabuhan Gdansk yang Makin G(a)dang

G(a)dang, selanjutnya akan ditulis gadang, merupakan sebuah kata pada bahasa Minangkabau yang artinya besar, tinggi atau kata semakna lainnya. Jadi, kalau mengamati judul artikel ini, itu berarti salah satu pelabuhan di Polandia itu semakin besar performanya.

Begitulah yang dimaksud dapat saya simpulkan dari bermacam sumber. Dan, situasi ini, sampai derajat tertentu, penting diketahui oleh masyarakat domestik dikarenakan Polandia serta Indonesi sedang memperdalam hubungan perekonomian bilateral di mana peran pelabuhan jelas amat sentral.

Awalnya adalah peperangan Rusia-Ukraina yang digunakan meletus sekitar Februari 2022. Kondisi itu benar-benar mengubah rantai pasokan yang ada di Eropa khususnya juga pada dunia pada umumnya. Sehingga, perombakan perekonomian benua yang disebutkan merupakan pilihan yang tersebut tidaklah terhindarkan.

Khusus bagi Polandia, langkah adalah melalui Pelabuhan Gdansk yang tersebut pada situasi tak menentu akibat peperangan kedua negara di dalam berhadapan dengan harus mencari pasokan barang dari arah baru serupa sekali. Hal ini dimungkinkan dikarenakan pelabuhan yang disebutkan memiliki akses secara langsung ke laut lepas.

Karenanya, Pelabuhan Gdańsk ditargetkan menempati sikap pertama di Laut Baltik. Dalam bahasa yang tersebut lebih lanjut spesifik, ia diharapkan melampaui batasan 100 jt ton transshipment dan juga mampu bersaing secara setara dengan pelabuhan utama lainnya ke Eropa.

Berdasarkan data Badan Statistik Eropa (Eurostat), pelabuhan Polandia yang disebutkan mencatatkan peningkatan terbesar. Pada 2022 misalnya, kinerjanya berkembang sebesar 40% lebih banyak lebih tinggi jika dibandingkan 2021. Hal ini berarti ia menyalip, antara lain, Bremerhaven, Marseille, kemudian Barcelona.

Sementara pada kuartal pertama 2023 menempati peringkat ke 5 di dalam Uni Eropa dengan peningkatan sebesar 51%. Di sisi lain, pelabuhan-pelabuhan utama Eropa seperti Rotterdam, Antwerp-Bruges serta Hamburg mencatatkan penurunan.

Sejatinya Pelabuhan Gdańsk sudah pernah bertumbuh dengan perkembangan tercepat pada Eropa selama satu dekade belakangan. Namun, oleh sebab itu situasi geopolitik dalam Wilayah Biru berjalan lompatan besar pada aktivitas transshipment atau alih muatan. Kita menyebutnya blessing in disguise.

Pada 2022 saja, alih muatan meningkat sebesar 15 jt ton, lalu I 2023 meningkat sebesar 13 jt ton. Skala pertumbuhannya di dua tahun terakhir setara dengan transshipment seluruh Pelabuhan Gdynia, pelabuhan lain dalam Polandia.

Adapun komoditas yang tersebut dialihmuatkan melalui Pelabuhan Gdansk mencakup energi, batu bara, minyak mentah, juga materi bakar minyak. Tahun lalu, transshipment batu bara pada pelabuhan ini mencapai 12,8 jt ton. Namun kenaikan terbesar terbentuk pada unsur bakar cair; meningkat dari 23 jt ton berubah menjadi 34,4 juta.

Kita harus memperhitungkan bahwa di belasan tahun ke depan, beberapa sektor perekonomian akan berbasis pada hidrokarbon. Pada 2024 ini diprediksi akan berlangsung peningkatan lebih lanjut lanjut pada aktivitas transshipment, sekira 87 jt ton.

Menghadapi perjalanan ke depan, Pelabuhan Gdansk pada saat ini sedang pada serangkaian pengembangan. Salah satunya adalah perluasan kawasan bidang Quay. Pada Januari ini, proyek perkuatan dermaga lalu fender-nya akan dimulai.

Menelan penanaman modal sebesar hampir PLN 28 juta, kedalaman kolam dermaga akan ditingkatkan berubah menjadi 10 m yang dimaksud secara signifikan akan meningkatkan kemampuan transhipment operator. Pengerjaan akan dijalankan secara bertahap pada ruas dengan total panjang 802 m.

Lalu, akan dibangun pula empat dermaga lagi dengan total panjang hampir 2 kilometer. Selain itu, sistem jalan raya dan juga kereta api pada pedalaman Wiślane Quay akan dibangun kembali.

Tidak ketinggalan, terminal peti kemas Baltic Hub juga mau dikembangkan. Bagian pertama dermaga T3 dijadwalkan akan diresmikan pada paruh pertama tahun 2025. Kemampuannya akan mencapai 4,5 jt TEU setiap tahunnya.

Pertanyaannya, apa hubungan semua itu dengan Indonesia? Jelas amat sangat terkait dengan kita. Soalnya, Pelabuhan Gdansk bisa jadi dijadikan pintu masuk ekspor nasional ke Wilayah Biru. Hal ini sejalan dengan kebijakan operator pelabuhan pada negeri, Pelindo, yang tersebut rajin membuka pelayaran dengan segera (direct call) ke beraneka destinasi baru.

Yang teranyar adalah pelayaran secara langsung ke Rusia. Polandia dapat dijadikan pintu ke Eropa lantaran hal ini. Polandia mempunyai persamaan dengan Indonesia, yaitu sama-sama terletak di persimpangan jalan alias crossroad.

Hanya dimensinya cuma yang beda. Karena Negara Indonesia merupakan negara kepulauan (archipelagic country) dimensi kemaritiman jelas lebih lanjut kental. Sementara sebagai negara land mass pastinya aspek kedaratan amat kentara bagi Polandia. Sederhananya, Negara Indonesia berada di dalam persimpangan antara Samudra Pasifik serta India adapun Polandia terletak ke persimpangan jalur kereta api yang mana menghubungkan Asia kemudian Eropa.

Dan, itu semua ditumpukan di Malazewicze, sebuah kota kecil di dalam sana. Kendati demikian, peran kota ini pada bola perlogistikan Polandia amat signifikan. Sebetulnya tidak bagi Polandia, eksistensi kota yang dimaksud penting bagi Eropa.

Dengan posisinya sebagai titik pertandingan Asia juga Eropa, Malazewicze melayani sekitar 90% kargo China yang akan masuk ke Wilayah Biru menggunakan moda kereta api. Ada cerita menyita perhatian seputar konektivitas rel ini. China bermitra dengan Polandia dikarenakan ukuran standar rel keretanya sebanding dengan yang digunakan digunakan oleh mereka.

Sementara, standar rel negara Eropa yang lain jarak jauh berbeda dengan Negeri Tirai Bambu juga Polandia, yakni tambahan lebar. Tetapi Malazewicze juga memiliki jaringan rel yang tersebut sebanding ukurannya dengan tetangganya.

Walhasil, China mengoleksi kargo merekan dalam di sini lalu selanjutnya oleh Polandia dialihkan menggunakan kereta api standar Eropa. Dengan jalur kereta api ini, bisa jadi jadi, ekspor Indonesi yang digunakan ingin masuk ke berubah-ubah negara Eropa Barat dapat didistribusikan. Entahlah.

Artikel ini disadur dari Pelabuhan Gdansk yang Makin G(a)dang

Menasional.com menyajikan berita virtual dengan gaya penulisan bebas dan millenial. Wujudkan mimpimu, Menasional bersama kami

You might also like
Follow Gnews