Infrastruktur kemudian SDM Jadi Tantangan Perekonomian Digital ke Depan

Reporter: | Editor:

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kementerian Koordinator Sektor Perekonomian menyatakan, Indonesi dihadapkan dengan dua tantangan untuk menumbuhkan perekonomian digital, yakni infrastruktur dan juga Informan Daya Individu (SDM).

Pelaksana Harian Deputi IV Kemenko Perekonomian Musdhalifah Machmud menjelaskan infrastruktur berubah menjadi tantangan perekonomian digital lantaran Tanah Air termasuk negara kepulauan. Hal ini mencakup keterjangkauan internet antar pulau dalam Indonesia.

“Keterjangkauan internet kita meskipun terbatas tetapi negara kita mencoba untuk bisa saja secara merata mencakup seluruh wilayah serta sampai dengan sekarang cakupannya sudah ada mencapai 78%,” kata Musdhalifah di jadwal media briefing di dalam kantor Kemenko Perekonomian, Rabu (12/6).

Baca Juga:

“Kita patut bersyukur dengan capaian tersebut, tetapi masih ada 22% yang mana harus kita penuhi sebab dunia usaha digital ini sudah ada tidaklah bisa jadi lagi kita hindari,” sambungnya.

Selain itu, ia juga menerangkan bahwa Negara Indonesia merupakan negara dengan penetrasi internet peringkat ke-7 pada ASEAN, sementara kecepatan internet berada di peringkat ke-9.

“Masih terpencil serta hampir yang tersebut terkecil. Ini adalah semua adalah pekerjaan rumah yang tersebut harus kita kembangkan lebih banyak cepat ke depan, mudah-mudahan dengan program-program yang akan kita kembangkan lebih banyak lanjut ini mampu kita penuhi target-target pengembangan sektor ekonomi digital,” ujarnya.

Tak hanya sekali tentang infrastruktur, keterbatasan SDM juga berubah menjadi pekerjaan rumah untuk memacu peningkatan ekonomi digital. 

Musdhalifah memperkirakan ada sekitar 80 jt lapangan pekerjaan akan hilang akibat perkembangan digitalisasi teknologi yang digunakan semakin maju. 

Namun, pada pada waktu yang mana bersamaan akan muncul 67 jt pekerjaan baru yang dimaksud memerlukan keterampilan baru, menyesuaikan perkembangan digitalisasi.

Baca Juga:

“Transformasi kemampuan dengan teknologi serta pemanfaatan digital ini sangat kita perlukan di masa depan. Ini adalah yang harus kita percepat,” terangnya.

Ada juga tantangan yang berkaitan dengan pola pikir, artinya mindset komunitas untuk berkompetisi dinilai masih rendah, khususnya pelaku UMKM di daerah.

“Tantangan yang dimaksud menimbulkan daya saing digital kita diantaranya yang mana terendah, ada pada peringkat 51 dari 64 negara bahkan terendah ke-3 pada Asia. Hal ini berubah jadi warning kita semua untuk seluruh pihak lantaran kantor Kemenko sebagai pengungkit saja,” tutupnya.

Selanjutnya:

Menarik Dibaca:

Cek Berita dan juga Artikel yang mana lain pada



Artikel ini disadur dari Infrastruktur dan SDM Jadi Tantangan Perekonomian Digital ke Depan

Menasional.com menyajikan berita virtual dengan gaya penulisan bebas dan millenial. Wujudkan mimpimu, Menasional bersama kami

You might also like
Follow Gnews