Filipina Tangkap Pendeta Apollo Quiboloy yang digunakan Diburu FBI Atas Kejahatan Seks

Manila

Otoritas Filipina menangkap individu pendeta berpengaruh, Apollo Quiboloy, yang digunakan dituduh melakukan penganiayaan seksual serta perdagangan seks. Penangkapan Quiboloy diwarnai pengepungan besar-besaran terhadap kompleks gereja yang mana dipimpin pastor yang merupakan teman lama mantan Presiden Rodrigo Duterte ini.

Quiboloy yang mana berusia 74 tahun ini, seperti dilansir Reuters kemudian CNN, Hari Senin (9/9/2024), merupakan pendiri gereja bernama Kingdom of Jesus Christ (KOJC) yang dimaksud telah terjadi memproklamirkan diri sebagai “pemilik alam semesta” dan juga “anak yang tersebut ditunjuk Tuhan”.

Dia didakwa menghadapi rentetan dakwaan pelecehan anak dan juga penganiayaan seksual, juga perdagangan manusia. Quiboloy yang digunakan berubah menjadi buronan selama tiga tahun ini, membantah semua tuduhan yang tersebut menjerat dirinya.

“Apollo Quiboloy sudah pernah ditangkap,” ucap Menteri Dalam Negeri Filipina Benjamin Abalos Jr pada pernyataan via Facebook pada Hari Minggu (8/9) waktu setempat, tanpa menjelaskan secara spesifik mengenai bagaimana atau dalam mana Quiboloy berada usai ditangkap.

Nama Quiboloy juga masuk pada daftar buronan “paling dicari” oleh Biro Investigasi Federal (FBI) dalam Amerika Serikat (AS) melawan rentetan tuduhan terpisah, mulai dari perdagangan seks hingga penyelundupan uang tunai pada total besar. Quiboloy sebelumnya juga membantah seluruh tuduhan itu.

ADVERTISEMENT

Penangkapan Quiboloy ini diwujudkan oleh otoritas Filipina setelahnya melakukan pengepungan selama berminggu-minggu, yang tersebut diwarnai pertikaian antara para pendukung Quiboloy dengan personel kepolisian setempat, ke sebuah kompleks di selatan negara yang dimaksud yang menjadi tempat pastor itu bersembunyi.

Kepolisian nasional Filipina, menurut laporan kantor berita Phillipine News Agency (PNA), sudah pernah menangkap Quiboloy bersatu dengan empat pejabat gereja KOJC ke kota Davao pasca dia memaparkan diri.

Lebih dari 2.000 polisi dikerahkan sejak bulan kemudian untuk menggeledah sebuah kompleks yang digunakan luas dalam kota Davao, yang digunakan dimiliki oleh KOJC, melawan dugaan Quiboloy bersembunyi dalam pada bunker yang dimaksud ada di dalam sana. Para pendukung Quiboloy sempat melemparkan bebatuan ke arah polisi juga memblokir jalan raya dengan membakar ban.

Juru bicara Kepolisian Nasional Filipina, Jean Fajardo, mengonfirmasi terhadap wartawan setempat pada Hari Minggu (8/9) bahwa Quiboloy telah dilakukan ditangkap ke di kompleks seluas 30 hektare tersebut, namun beliau tiada memberikan rincian lebih besar lanjut.

Fajardo semata-mata mengutarakan bahwa Quiboloy serta empat pejabat KOJC lainnya mendeklarasikan diri pasca mendapat ultimatum 24 dari kepolisian.

“Sekitar pukul 13.30 waktu setempat, dikerjakan perundingan untuk merekan mengemukakan diri lantaran kami memberikan ultimatum 24 jam terhadap mereka,” ucap Fajardo terhadap wartawan setempat.

Dilaporkan PNA bahwa Quiboloy kemudian empat terdakwa lainnya mengemukakan diri empat jam pasca polisi memberikan ultimatum tersebut.

ADVERTISEMENT

Fajardo, di pernyataannya, juga menyatakan bahwa Quiboloy lalu empat terdakwa lainnya diangkut dengan pesawat militer ke Manila dari Davao pada Akhir Pekan (8/9) di malam hari waktu setempat setelahnya memaparkan diri. Kelimanya pada saat ini ditahan ke infrastruktur pemidanaan yang ada ke markas besar Kepolisian Nasional Filipina.

Sosok Quiboloy merupakan pengkhotbah yang mempunyai jutaan pendukung di dalam Filipina, ke mana pemimpin gereja biasanya mempunyai pengaruh besar pada politik.

Dia mendirikan KOJC sejak tahun 1985 silam juga berubah jadi terkenal pada saat televangelisme menuai popularitas di dalam Filipina, sebuah negara yang digunakan mayoritas penduduknya beragama Katolik dengan jutaan khalayak juga menganut beberapa besar sekte Kristen.

KOJC yang mana diklaim miliki 7 jt jemaat di dalam seluruh dunia, menjalankan beraneka usaha salah satunya perguruan tinggi, resor hingga media pada Filipina.

Quiboloy juga dikenal sebagai pendukung dekat serta penasihat spiritual Duterte, yang dimaksud pada waktu masih menjabat Wali Perkotaan Davao secara rutin muncul dalam jaringan media yang digunakan berhubungan dengan gereja yang dipimpin Quiboloy.

Di AS, Quiboloy dijerat dakwaan yang mana diungkap ke rakyat sejak tahun 2021 sesudah itu yang digunakan menuduh dirinya juga kaki tangannya menjalankan jaringan perdagangan seks yang tersebut memaksa anak-anak perempuan dan juga wanita muda berhubungan seks dengannya ke bawah ancaman “kutukan abadi” selama hampir 15 tahun.

Dia juga didakwa melakukan skema perdagangan tenaga kerja yang digunakan mengakibatkan anggota gerejanya di dalam Filipina ke wilayah Amerika Serikat menggunakan visa palsu juga memaksa anggotanya itu memohonkan sumbangan untuk badan amal palsu yang berbasis di California. Quiboloy sudah pernah membantah tuduhan-tuduhan tersebut.

Lihat juga Video ‘Presiden Yoon Suk Yeol Desak Penyelidikan Kejahatan Seks Deepfake dalam Korsel’:

[Gambas:Video 20detik]

Artikel ini disadur dari Filipina Tangkap Pendeta Apollo Quiboloy yang Diburu FBI Atas Kejahatan Seks

Halo! Saya tim author di Menasional.com | Senang menulis dan Berpengalaman dalam menulis berita.

You might also like
Follow Gnews