Jakarta, CNBC Tanah Air – Dalam sebuah survei yang tersebut diselenggarakan awal tahun ini, sebanyak 2.778 peneliti ditanya masalah kemungkinan ‘kiamat’ manusia akibat perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Dari total peneliti tersebut, lebih lanjut dari setengah memaparkan ada 5% kemungkinan manusia akan punah. Namun, peneliti Artificial Intelligence dari University of Louisville, Roman Yampolskiy, membeberkan prediksi yang digunakan tambahan ekstrem.
Ia mengatakan ada kemungkinan 99,9% manusia akan punah di 100 tahun ke depan. Hal itu disampaikan pada sebuah episode podcast Lex Fridman, dikutipkan dari The Byte, Mulai Pekan (10/6/2024).
“Jika kita menciptakan Artificial General Intelligence (AGI), saya tak meninjau ada prospek kebaikan bagi umat manusia,” kata Yampolskiy.
“Satu-satunya cara untuk permanen bertahan adalah menghentikan [perkembangan AI],” ia menuturkan.
Lebih lanjut, Yampolskiy mengungkapkan perkembangan Teknologi AI ketika ini telah memperlihatkan tanda-tanda kehancuran bagi manusia.
“Saya rasa tak ada satu pun model bahasa besar (LLM) pada waktu ini yang digunakan berhasil melakukan sesuatu yang tersebut tidaklah diinginkan oleh pengembang,” kata dia.
Menurut Yampolskiy, pengembangan AGI sebagai kelanjutan Kecerdasan Buatan akan mendatangkan ancaman yang dimaksud pada waktu ini belum sanggup dibayangkan.
“AGI akan hadir dengan sesuatu yang tersebut benar-benar baru, benar-benar super,” ujarnya.
Artikel ini disadur dari Peneliti Ungkap Jadwal Kiamat Baru, 99,9% Manusia Bakal Punah