KEK Tanjung Sauh miliki rencana usaha produksi dan juga pengolahan, pengembangan energi, dan juga logistik lalu distribusi.

Scroll Untuk Lanjut Membaca
pemerintahan memiliki target realisasi pembangunan ekonomi KEK Tanjung Sauh Rp199,6 T

Jakarta – eksekutif berusaha mencapai realisasi penanaman modal Kawasan Kondisi Keuangan Khusus (KEK) Tanjung Sauh, Batam, Kepulauan Riau, sebesar Rp199,6 triliun dan juga diharapkan mampu menerima tenaga kerja sebanyak 366.087 khalayak hingga 2053.

Sebelumnya, KEK Tanjung Sauh telah terjadi diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Peraturan eksekutif Nomor 24 Tahun 2024.

“Dengan pengembangan KEK Tanjung Sauh, diharapkan akan menggerakkan daya saing Indonesia, sekaligus memberikan dampak signifikan bagi perekonomian wilayah melalui penerimaan pembangunan ekonomi mencapai Rp199,6 triliun lalu penciptaan lapangan pekerjaan, baik dengan segera maupun tidaklah langsung, sebesar 366.087 penduduk ketika beroperasi penuh selama 30 tahun,” kata Pelaksana Tindakan Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK Rizal Edwin Manansang, di dalam Jakarta, Rabu.

KEK seluas 840,67 hektare berada di Pulau Tanjung Sauh, Perkotaan Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Penetapan KEK Tanjung Sauh dilaksanakan untuk mempercepat penciptaan lapangan kerja, pengembangan wilayah kota Batam pada memperkuat pengembangan sektor ekonomi wilayah serta sektor ekonomi nasional.

Edwin menjelaskan bahwa pengembangan kawasan yang berjalan optimal diharapkan akan mampu berkontribusi pada Layanan Domestik Wilayah Bruto (PDRB) Kepri mencapai Rp166,81 triliun secara kumulatif.

KEK Tanjung Sauh miliki rencana perusahaan produksi lalu pengolahan, pengembangan energi, juga logistik juga distribusi. KEK Tanjung Sauh akan dikembangkan lapangan usaha komponen elektronik (PCB, RFID, GPS, CCTV, serta Semikonduktor), dan juga sektor perakitan barang elektronik.

Dari segi pelabuhan, kata Edwin, keberadaan pelabuhan di KEK Tanjung Sauh di antara Batam dan juga Bintan berubah jadi jembatan penting untuk mobilisasi logistik antara Kepri dengan bursa nasional dan juga globus internasional.

KEK Tanjung Sauh juga akan berperan sebagai gateway port yang modern, mampu menampung hingga 5 jt twenty-foot equivalent unit (TEUS), kemudian berubah jadi pusat logistik di wilayah antara Batam dan juga Bintan.

Lebih lanjut, Edwin menjelaskan, KEK Tanjung Sauh juga akan berubah menjadi pusat riset kemudian pengembangan bidang energi, sekaligus berubah menjadi produsen dari energi alternatif, energi terbarukan juga energi primer, yang dimaksud dinilai akan memenuhi permintaan bidang serta rumah tangga ke Batam-Bintan.

Dengan diterbitkannya Peraturan eksekutif (PP) Nomor 24 Tahun 2024 itu, maka sudah ada terdapat 21 KEK yang tersebar pada seluruh Indonesia, lalu telah dilakukan mencatatkan penanaman modal sebesar Rp187,5 triliun dengan penciptaan tenaga kerja 126.506 pemukim hingga Maret 2024.

"Pengembangan KEK secara umum bertujuan meningkatkan investasi, ekspor, substitusi impor, menciptakan lapangan pekerjaan, memproduksi model terobosan pengembangan kawasan melalui pengembangan lapangan usaha dan juga jasa. Yang disasar adalah lapangan usaha berdaya saing global, jasa pariwisata bertaraf internasional, jasa institusi belajar serta kesehatan, dan juga perekonomian digital," ucapannya lagi.

Artikel ini disadur dari Pemerintah menargetkan realisasi investasi KEK Tanjung Sauh Rp199,6 T

Reporter: Redaksi Media