Reporter: | Editor:
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Tren pelemahan rupiah terhadap mata uang asing dolar Amerika Serikat (AS) masih terus berlanjut, hal ini memiliki kemungkinan membayangi likuiditas valas di perbankan lantaran segelintir warga memanfaatkannya untuk mengambil keuntungan dengan berjualan dolarnya.
Sejumlah bankir membenarkan penguatan dolar Amerika Serikat terhadap rupiah secara bukan segera akan mempengaruhi kondisi likuiditas bank, namun mereka juga menyimpulkan likuiditas valas bank masih terjaga kemudian memadai untuk membantu keperluan kredit valas para debiturnya.
PT Bank Negara Negara Indonesia Tbk (BNI) misalnya, sebagai bank yang mana memiliki focus segmentasi kegiatan bisnis yang mana membutuhkan dana valas yang mana besar, bank pelat merah ini baru belaka menerbitkan global bond senilai US$ 500 juta.
“Ini berubah menjadi strategi BNI di mendiversifikasi sumber pendanaan kemudian ekspansi kredit di mata uang asing,” ungkap Okki Rushartomo Corporate Secretary BNI.
Baca Juga:
Sementara itu, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menjamin likuiditas valasnya masih terjaga, juga mampu memenuhi permintaan permintaan kredit valas.
“BCA berazam memenuhi keperluan proses valas sesuai keperluan pelanggan pada beraneka jenis mata uang. Kami juga merawat keseimbangan antara kecukupan likuiditas dengan ekspansi kredit yang digunakan sehat,” kata Hera F. Haryn EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA.
Hera merinci, Angka DPK valas BCA per Maret 2024 tercatat mencapai Simbol Rupiah 66,6 triliun atau sekitar 6% dari total DPK perseroan.
Pada periode yang digunakan sama, penyaluran kredit valas BCA mencapai ekuivalen Simbol Rupiah 44,7 triliun, setara 5,4% dari total portofolio pembiayaan perseroan.
Sementara itu Direktur Distribution and Funding PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Jasmin mengutarakan likuiditas valas bank masih terjaga, kemudian pada tren yang dimaksud positif.
“Adanya valas di BTN cuma untuk memenuhi keinginan likuiditas, oleh sebab itu fokus utama ada pasa klien yang mana mayoritas butuh kredit di rupiah,” ungkapnya.
Baca Juga:
Artikel ini disadur dari Pelemahan Rupiah Masih Berlanjut, Membayangi Likuiditas Valas Perbankan