Jakarta – Pekerja hotel pada waktu ini berubah menjadi target baru kejahatan siber. Penipu mempunyai modus menyamar sebagai tamu hotel sesudah itu mengirimkan arahan singkat via email perihal keluhannya. Jika email palsu dibuka oleh pekerja hotel, maka komputer yang mana berubah menjadi pusat data akan terinfeksi oleh malware juga akan segera dikendalikan oleh si penipu.
Skema pembohongan model baru yang dimaksud menarget pekerja hotel diungkap oleh perusahaan keamanan siber global, Kaspersky, yang digunakan berkantor pusat ke Rusia. Laporan ini diharapkan bisa jadi bermetamorfosis menjadi atensi lapangan usaha industri perhotelan untuk meningkatkan keamanan data konsumen lalu karyawannya supaya tidaklah terpapar malware.
Analis spam di Kaspersky, Anna Lazaricheva, mengatakan, email dari penipu akan meniru pertanyaan kemudian keluhan yang mana seolah-olah dikirimkan oleh tamu atau calon tamu hotel. Pekerja hotel yang dimaksud bertugas di bagian resepsionis akan mengecek email yang disebutkan dan juga meresponsnya, sebab langkah ini satu di antaranya sebagai pelayanan untuk konsumen.
“Mengingat berharganya nilai reputasi dalam sektor perhotelan, staf hotel cenderung untuk segera menanggapi email yang tersebut masuk. Kemungkinan untuk mengklik tautan dan juga membuka lampiran berbahaya akan sangat berkemungkinan terjadi,” kata Anna disitir dari keterangan tertoreh yang tersebut diterima Tempo, Hari Jumat 14 Juni 2024.
Penipu biasanya memakai layanan email gratis seperti Gmail dan juga akan menarget berbagai lapangan usaha hotel pada sekali kerja. Surat elektronik yang mana dikirim umumnya berisi dua kategori. Pertama mencakup keluhan kemudian berisi pengalaman negatif yang dimaksud disampaikan terhadap hotel, supaya terkesan bahwa beliau adalah tamu yang digunakan pernah menginap ke sana.
Kategori kedua adalah arahan email yang mana berisi pertanyaan-pertanyaan ihwal biaya serta prasarana pada hotel. Penipu berperan sebagai calon tamu kemudian memberikan tautan dengan modus bukti pemesanan.
Anna mengingatkan, penyerang (penipu) rutin mengeksploitasi aspek perusahaan yang tersebut paling rentan untuk mencapai tujuan mereka. “Di lapangan usaha perhotelan, merek menarget karyawan hotel yang mencoba untuk unggul di layanan pelanggannya,” kata Anna sambil menambahkan, “Karyawan hotel harus dibekali protokol keamanan untuk memverifikasi keaslian instruksi yang tersebut masuk ke email tempat ia bekerja.”
Menurut laporan spam tahunan Kaspersky, email phishing dan juga malware terus berubah menjadi ancaman siber yang meningkat signifikan. Pada 2023, mail anti-virus Kaspersky memblokir banyaknya 135.980.457 lampiran email berbahaya kemudian menghindari 709.590.011 upaya mengakses tautan phishing.
Email phishing yang digunakan berbahaya banyak didapati menyamar sebagai entitas terpercaya serta menggunakan taktik rekayasa sosial. Tujuannya, mengelabui penerima agar mengungkapkan informasi sensitif atau terlibat dengan tautan berbahaya.
Kaspersky mengimbau untuk memberikan staf hotel pelatihan dasar kebersihan keamanan siber. “Lakukan simulasi serangan phishing untuk menjamin karyawan Anda mengetahui cara membedakan email phishing.” Selanjutnya sanggup dengan menggunakan solusi proteksi untuk server email dengan kemampuan anti-phishing, untuk menurunkan kemungkinan infeksi.
Artikel ini disadur dari Pekerja Hotel Jadi Target Baru Malware dan Email Phishing, Modus Penipuan Tamu Komplain