Hingga Maret 2024, Realisasi Pengembangan Usaha di KEK Capai Mata Uang Rupiah 187,5 Ribu Miliar

Redaksi Media June 13, 2024 3:20 pm . 2 min read

Hingga Maret 2024, Realisasi Pengembangan Usaha di KEK Capai Mata Uang Rupiah 187,5 Ribu Miliar

Reporter: | Editor:

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Dewan Nasional Kawasan Kondisi Keuangan Khusus (KEK) mengungkapkan hingga ketika ini terdapat 21 KEK dalam seluruh Indonesia.

Seluruh KEK yang disebutkan telah dilakukan mencatatkan pembangunan ekonomi sebesar Mata Uang Rupiah 187,5 triliun dengan penciptaan tenaga kerja 126.506 pemukim hingga Maret 2024.

Adapun, KEK terbaru yang baru ditetapkan melalui Peraturan eksekutif Nomor 24 Tahun 2024 adalah KEK Tanjung Sauh di dalam Kepulauan Riau.

Plt. Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK, Rizal Edwin Manansang mengatakan, penetapan KEK Tanjung Sauh dikerjakan untuk mempercepat penciptaan lapangan kerja, pengembangan wilayah kota Batam di mengupayakan pengembangan perekonomian wilayah dan juga sektor ekonomi nasional.

Baca Juga:

“Dengan pengembangan KEK Tanjung Sauh, diharapkan akan menggerakkan daya saing Indonesia, sekaligus memberikan dampak signifikan bagi perekonomian wilayah melalui penerimaan penanaman modal mencapai Simbol Rupiah 199,6 triliun serta penciptaan lapangan pekerjaan, baik dengan segera maupun tidak ada dengan segera sebesar 366.087 khalayak sewaktu beroperasi penuh selama 30 tahun,” ujar Rizal pada penjelasan pers, Rabu (12/6).

Lebih lanjut Dewan Nasional KEK mencatatkan data hingga tahun 2023 terdapat 331 pelaku usaha di KEK. Selain itu, nilai ekspor KEK sepanjang tahun 2023 mencapai Rupiah 17,44 triliun.

Berita Terkait:

Houthi Tembak Jatuh Drone Militer Amerika Serikat ke Yaman

Meski begitu adanya KEK bukan luput dari permasalahan. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) di Ikhtisar Hasil Pemeriksaan (IHPS) Semester II-2023 mencatatkan data Badan Usaha Pembangun juga Pengelola (BUPP) Kawasan Perekonomian Khusus (KEK) Bitung lalu Maloy Batuta Trans Kalimantan belum melakukan kewajibannya terkait penyelenggaraan KEK.

Yaitu belum merealisasikan pencapaian target, belum memulai pembangunan dan juga mengembangkan prasarana lalu sarana, belum menyelenggarakan pengelolaan pelayanan prasarana serta sarana, belum menyelenggarakan promosi, dan juga belum didukung dengan sumber daya manusia (SDM) yang dimaksud memadai.