Scroll Untuk Lanjut Membaca
Gak Cuma Rusia, RI Lobi-Lobi Jepang-Amerika Bangun Pembangkit Nuklir

Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Tenaga lalu Narasumber Daya Mineral (ESDM) membuka potensi kerja serupa dengan beberapa perusahaan asing yang tertarik untuk mendirikan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) ke Indonesia.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menyatakan bahwa tidak ada belaka dari Rusia, pemerintah juga membuka kesempatan bagi perusahaan jika Jepang, Korea hingga Amerika Serikat untuk berinvestasi memulai pembangunan PLTN di Indonesia.

“Sudah panjang sih. Kita komunikasi tiada hanya sekali Rusia, komunikasi dengan Jepang, Korea, Amerika ya dibuka sekadar semua. Nanti pada saatnya dipilih yang terbaik,” kata Dadan pada waktu ditemui di Kantor Ditjen Migas, Kementerian ESDM, Jakarta, hari terakhir pekan (14/6/2024).

Dadan mengungkapkan, dari beberapa persyaratan yang digunakan dibutuhkan untuk Indonesi mempunyai PLTN, setidaknya tinggal dua persyaratan lagi yang mana wajib dipenuhi.

“Jadi secara persyaratan yang tersebut ada kita udah 16 itu kita tinggal dua kalau gak salah. NEPIO sebanding go nuklir. Kan pemerintah diperlukan menyatakan kita go nuklir. Apakah wajib ada Perpres, ini belum. Sama NEPIO. Hal ini sedang dibahas bolak-balik,” tambahnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Dewan Tenaga Nasional (DEN) Djoko Siswanto mengungkapkan untuk mengkomersialisasikan energi nuklir, setidaknya ada beberapa persyaratan yang digunakan harus dipenuhi.

Adapun dari 19 persyaratan yang mana direkomendasikan oleh Badan Tenaga Atom Internasional (International Atomic Energy Agency), Nusantara sudah ada memenuhi 16 syarat.

“Untuk mengkomersialisasi nuklir kita harus memenuhi 19 persyaratan, 16 kita sudah, 3 lagi salah satunya NEPIO,” kata Djoko di Forum Pers Capaian Tahun 2023 kemudian Proyek Kerja Tahun 2024 Dewan Energi Nasional (DEN), Rabu (17/1/2024).

Lebih lanjut, Djoko memaparkan rencana pembentukan Badan Pelaksana Proyek Tenaga Nuklir atau Nuclear Energy Proyek Implementation Organization (NEPIO) pada waktu ini masih mengawaitu persetujuan dari Presiden Joko Widodo. NEPIO sendiri adalah sebuah badan yang digunakan nantinya bertugas untuk mempersiapkan pembangunan PLTN.

“DEN juga sudah pernah berkirim surat untuk ketua DEN pada artian Bapak Presiden serta Wapres untuk memohon arahan tentang pembentukan NEPIO ini dan juga pembangunan nuklir,” kata Djoko.

Artikel ini disadur dari Gak Cuma Rusia, RI Lobi-Lobi Jepang-Amerika Bangun Pembangkit Nuklir

Reporter: Yusuf Urofi