Menasional.com – Demonstrasi yang sering dilakukan oleh Pemuda Pancasila (PP) di Kecamatan Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat, tidak mendapat dukungan dari masyarakat lokal. Warga Benete mengungkapkan keberatan mereka terhadap aksi Pemuda Pancasila (PP) yang diklaim mengatasnamakan diri sebagai perwakilan warga, padahal bukan merupakan penduduk setempat.
Selain mengganggu ketertiban, demonstrasi ini juga dianggap mencoreng hikmah bulan Ramadan. Menurut pernyataan seorang warga lokal yang enggan disebutkan namanya, demonstrasi yang dilakukan oleh Pemuda Pancasila (PP) di Kecamatan Maluk sejak awal Januari 2024 hingga berakhirnya bulan puasa dinilai berlebihan.
“Sudah empat bulan mereka melakukan aksi demo dan melakukan blokade terhadap aktvitas perusahaan yang menyebabkan banyak warga lokal tidak dapat bekerja serta merugikan banyak pihak,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang berbeda, beberapa tokoh masyarakat setempat juga menyatakan keprihatinan mereka terhadap tindakan tersebut. Mereka menegaskan bahwa demonstrasi yang tidak terkontrol dapat merugikan semua pihak, termasuk masyarakat dan pelaku usaha.
Kami mengimbau kepada semua pihak terkait untuk menemukan solusi yang tepat guna menjaga ketertiban dan keamanan di wilayah tersebut. Hal ini penting dilakukan agar kehidupan masyarakat dapat berjalan dengan lancar dan damai, terutama dalam suasana bulan Ramadan yang penuh berkah ini.
Aksi yang dilakukan oleh Pemuda Pancasila tersebut tidak hanya merugikan masyarakat lokal, tetapi juga menciderai semangat kebersamaan dan perdamaian yang selama ini kita bangun bersama. “Pihak berwenang diminta untuk mengambil langkah tegas terkait masalah ini guna menjaga ketertiban dan kedamaian di tengah-tengah masyarakat.”
Menasional.com menyajikan berita virtual dengan gaya penulisan bebas dan millenial. Wujudkan mimpimu, Menasional bersama kami