Reporter: | Editor:

Scroll Untuk Lanjut Membaca
Bisnis Modal Ventura Terus Tertekan Sejak Awal 2024

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Biaya modal ventura tercatat terus mengalami tekanan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatatkan data pembiayaan modal ventura pada April 2024 sebesar Simbol Rupiah 16,32 triliun, terkontraksi sebesar 12,61% Year on Year (YoY). 

Hal identik juga terjadi pada Maret 2024, terkontraksi 10,18% YoY dengan nilai pembiayaan sebesar Simbol Rupiah 16,79 triliun.

Pada Februari 2024, pembiayaan modal ventura juga terkontraksi 9,35% YoY dengan nilai pembiayaan sebesar Simbol Rupiah 16,49 triliun. Adapun pada Januari 2024, pembiayaan modal ventura terkontraksi sebesar 8,50% YoY dengan nilai Mata Uang Rupiah 17,93 triliun.

Baca Juga:

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Korporasi Modal  Ventura, Lembaga Keuangan, Mikro, juga Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK Agusman mengutarakan tertekannya pembiayaan modal ventura sejak awal tahun paling besar muncul ke sektor perdagangan juga bidang usaha produktif. 

“Penurunan terbesar berjalan memang sebenarnya pada sektor perdagangan, kemudian kami juga meninjau ke bidang usaha produktif terbentuk penurunan yang dimaksud cukup besar senilai Mata Uang Rupiah 10,05 triliun,” ungkapnya pada konferensi pers RDK OJK, Mulai Pekan (10/6).

Meskipun demikian, Agusman meyakini perusahaan modal ventura masih cukup prospektif ke depannya. Sebab, beliau bilang lapangan usaha modal ventura permanen dibutuhkan oleh masyarakat luas.

Lebih lanjut, Agusman juga menerangkan berlakunya POJK Nomor 25 tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Usaha Korporasi Modal Ventura juga Organisasi Modal Ventura Syariah, maka perusahaan modal ventura dapat secara fokus menjalankan kegiatan perusahaan sesuai lini usaha yang dimaksud dipilih. Dengan demikian, perusahaan modal ventura dapat mengoptimalkan kinerja.

“Perusahaan modal ventura sekarang akan memilih fokus menjadi ventures debt corporation atau bermetamorfosis menjadi venture capital corporation, memilih salah satu sesuai kompetensi kemudian nature of business yang dimaksud sudah pernah dijalankan selama ini dan juga rencana ke depan,” ujarnya.

Terkait aturan tersebut, Agusman menyampaikan perusahaan modal ventura wajib menjalankan usaha yang tersebut fokus pada penyertaan modal, penyertaan melalui pembelian obligasi konversi/sukuk konversi, dan/atau pengelolaan dana ventura, yang selanjutnya disebut sebagai perusahaan berbentuk venture capital corporation.

Selain itu, beliau memaparkan modal ventura juga harus fokus pada pembiayaan melalui pembelian surat utang/sukuk yang tersebut diterbitkan Pasangan Usaha pada tahap rintisan awal dan/atau pengembangan usaha, pembiayaan, dan/atau pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil, yang tersebut selanjutnya disebut sebagai Perusahaan berbentuk venture debt corporation.

Baca Juga:

Mengenai tertekannya kegiatan bisnis modal ventura, Sekretaris Jenderal Asosiasi Modal Ventura Indonesi (Amvesindo) Markus Rahardja mengatakan hal itu sebab masih terjadinya dinamika geopolitik global.

“Dengan demikian, mempengaruhi tingkat kepercayaan investor. Ditambah adanya perubahan teknologi baru yang dimaksud muncul, seperti Artificial Intelligence (AI) and green technology,” ungkapnya terhadap Kontan, Selasa (11/6).

Lebih lanjut, berdasarkan data dari DISCOVERY/SHIFT 2024, Markus menyatakan sektor yang dimaksud paling memiliki porsi pendanaan terbesar sejauh ini masih fintech. Adapun tren pendanaan yang digunakan muncul pada bentuk debt.

Melihat keadaan pangsa ketika ini, Markus menyatakan Amvesindo optimistis prospek pendanaan lapangan usaha ke depan masih cerah, kendati belum kembali ke keadaan optimal.

“Kami mengamati akan ada sektor-sektor baru bermunculan untuk didanai,” katanya.

Markus menerangkan hal itu juga diperkuat oleh stabilitas sektor jasa keuangan, khususnya modal ventura, di dalam Nusantara yang dimaksud terjaga dengan baik ke sedang dinamika geopolitik global. Dia bilang sektor yang mungkin besar pada waktu ini untuk didanai, ke antaranya masih dipimpin oleh fintech, berikutnya disertai agritech, climate tech, Edtech, Legaltech, kemudian SaaS.

Sementara itu, PT Mitra Bisnis Keluarga Ventura (MBK) menyampaikan prospek bidang usaha modal ventura masih menjanjikan ke depannya. 

Baca Juga:

“Oleh karena itu, kami memperkirakan sanggup capai growth sekitar 10% dari tahun lalu. Adapun pencapaian 2023, growth minus sekitar 8-10%. Prospek masih baik meskipun challenging,” ungkap Direktur Manajemen Risiko MBK Ventura Chrismanto Saragih untuk Kontan.

Chrismanto menyampaikan penyaluran pendanaan perusahaan hingga Mei 2024 nilainya masih mirip dengan periode sebanding tahun lalu. Meskipun demikian, ia tak membeberkan nilai tersebut. 

Chrismanto menerangkan perusahaannya fokus untuk menyalurkan pendanaan ke ibu-ibu berpendapatan rendah juga tak mendanai perusahaan. 

Selanjutnya:

Menarik Dibaca:

Cek Berita lalu Artikel yang mana lain pada



Artikel ini disadur dari Bisnis Modal Ventura Terus Tertekan Sejak Awal 2024

Reporter: Redaksi Media