eksekutif Targetkan Penyertaan Modal Mata Uang Rupiah 1.900 Trilyun dalam 2025, Pengamat: Tak Lihat Kondisi

Reporter: | Editor:

pemerintahan telah terjadi memiliki target pembangunan ekonomi jumbo tahun depan. Namun, target penanaman modal yang dimaksud dinilai gegabah. Hal ini mengingat sulitnya mencapai target yang disebutkan lantaran keadaan perekonomian global yang digunakan tak pasti.

Menteri Investasi/BKPM Bahlil Lahadalia menerangkan bahwa target realisasi penanaman modal yang dimaksud sudah dimuat pada Rencana Kerja pemerintahan (RKP) 2025. Target ini pun dinilai berubah jadi kriteria agar perkembangan dunia usaha merangkak ke menghadapi 5%.

“Kami sudah ada menyusun RKP 2025 dengan target capaian realisasi pembangunan ekonomi sebesar Mata Uang Rupiah 1.850 hingga Rp1.900 triliun,” kata Bahlil di rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Selasa (11/6/2024).

Baca Juga:

“Tentunya  target ini sebagai upaya untuk menyokong ekspor kemudian impor, pengembangan lebih lanjut komoditas hingga penciptaan lapangan kerja yang berkualitas dengan upah memadai,” sambungnya.

Direktur Perekonomian Digital Center of Economics and Law Studies (Celios) Nailul Huda mengutarakan bahwa target pembangunan ekonomi yang tersebut ditetapkan oleh Bahlil sangat sembrono, jika sebut serta tidak ada mengawasi keadaan global yang digunakan sedang tidak ada menentu.

“Hanya dapat perusahaan A akan pembangunan ekonomi sekian, perusahaan B akan penanaman modal sekian namun yang datang cukup kecil,” kata Nailul untuk Kontan, Rabu (12/6).

Nailul menunjukkan penanaman modal pada bidang teknologi seperti Apple juga Microsoft yang dimaksud sempat diundang ke Istana namun investasinya relatif lebih tinggi kecil dibandingkan dengan pembangunan ekonomi mereka itu berdua pada Negara Malaysia lalu Vietnam.

Baca Juga:

“Kemudian Starlink sampai disambut luar biasa eh investasinya cuman Mata Uang Rupiah 30 miliar,” ucapnya.

Nailul berpendapat, pada akhirnya pembangunan ekonomi yang mana masuk ke Tanah Air ialah penanaman modal seperti sektor batubara, tambang mineral juga pembangunan ekonomi lainnya yang mana dapat mengacaukan lingkungan. “Jadi saya tak dapat berkata-kata lagi apalagi ke Bahlil selain omong kosong,” ujarnya.

Nailul berpendapat, target nomor pembangunan ekonomi yang disebutkan sebelumnya merupakan diskusi hasil Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dengan Kementerian Investasi.

Baca Juga:

“Mereka (Bappenas) mendengarkan dari Kementerian Teknis dan juga berasumsi bahwa Indonesi butuh Mata Uang Rupiah 1.900 triliun untuk meningkatkan peningkatan sektor ekonomi sekian persen melalui rumus ICOR (Incremental capital-output ratio). Jadi yang mana mengusulkan ya dari Kementerian Investasi,” tutupnya.

Selanjutnya:

Menarik Dibaca:

Cek Berita kemudian Artikel yang digunakan lain di



Artikel ini disadur dari Pemerintah Targetkan Investasi Rp 1.900 Triliun di 2025, Pengamat: Tak Lihat Kondisi

Menasional.com menyajikan berita virtual dengan gaya penulisan bebas dan millenial. Wujudkan mimpimu, Menasional bersama kami

You might also like
Follow Gnews